Halaman

Rabu, 26 September 2012

Hikmah Ramadhan

 Hikmah Ramadhan
  Kedamaian Hati ada dalam rasa syukur,,,,
Puasa adalah ibadah yang melatih keikhlasan.
Maka Ramadhan selama sebulan adalah training yang paling baik dan efektif untuk sebuah keikhlasan.
Momentum Ramadhan yang penuh dengan amalan, dari pagi hingga malam hari, mau tidak mau, suka tidak suka, akan membuat seseorang untuk istiqomah dalam hari hari selanjutnya.
Kita semua benar benar menjadi orang yang sibuk di bulan Ramadhan, bangun diawal hari untuk sholat malam dan sahur, di siang hari dihiasi dakwah dan tilawah, dan malam hari dihiasi tarawih dan tadarus, semuanya kita lakukan dalam sebulan penuh terus menerus.
Semangat beribadah kita begitu terpacu disaat bulan Ramadhan.
Nah, pada bulan berikutnya ketika semangat kita mulai melemah dan kita kelelahan, ada baiknya kita ingat kembali semangat kita ketika Ramadhan, untuk kemudian bangkit, dan meneruskan amalan dengan kembali bersemangat.
hikmah yang saya rasakan selama bulan Suci Ramadhan sungguh sangat besar.
aku , pendapatkan pelajaran yang begitu besar nilainya.
ramadhan akan selalu aku tunggu :)

Senin, 24 September 2012

Menengok Orang Sakit

                 Menengok Orang Sakit
Dua minggu lagi ulangan umum. Anak-anak kelas lima SD Sukamandi sibuk belajar.
Ada pula yang sudah membentuk kelompok belajar, diantaranya Ima, Santi, Mira dan Dudi. Mereka secara bergiliran belajar di rumah anggota kelompok itu.
Belajar bersama
Semua ingin agar mendapat nilai yang paling bagus. Tidak heran bila mereka begitu bersemangat.
Sekarang, tiba giliran di rumah Dudi. Ketika itu waktu sudah menunjukkan jam 15.45. Santi dan Mira sudah datang, Dudi pun sudah siap dengan buku-bukunya di ruang belajar.
Mereka menunggu kedatangan Ima, tetapi Ima belum datang juga. Menit demi menit berlalu dengan cepatnya, yang ditunggu tak kunjung datang. Maka Dudi lalu berkata,
“Sambil menunggu mari kita mulai saja. Mungkin Ima berhalangan.”
“Tidak biasanya Ima begini. Ia paling tepat datang pada waktunya,” ujar Santi pula.
Akhirnya, mereka lalu belajar walaupun tanpa Ima. Setelah jam menunjukkan setengah enam sore, mereka berkemas untuk untuk pulang.
Di tengah jalan, Santi dan Mira masih memperbincangkan Ima, mengapa ia tidak datang. Keesokan harinya di dalam kelas pun Ima tidak nampak hadir.
Teman-teman kelompoknya bertambah heran. Lalu, atas usul Dudi mereka bermaksud menengok Ima setelah pulang sekolah.
Begitulah ketika bel tanda pulang berbunyi, mereka langsung pergi kerumah Ima. Kelihatan rumah Ima sepi-sepi saja. Dudi lalu mengetuk pintu. Lalu, ibu Ima keluar menyambut mereka.
“Selamat siang, Bu. Apakah Ima ada dirumah?” tanya Mira.
“Selamat siang, Nak. Mari masuk Ima sedang sakit. Sejak pulang dari sekolah kemarin badannya panas sekali. Sehingga ia tidak dapat datang belajar. Sekarang pun masih agak panas. Mudah-mudahan saja lekas sembuh.”
 “Boleh kami menengok Ima, Bu?”
“Silahkan, Ima tentu senang sekali atas kedatangan kalian. Mari Ibu antar kekamarnya.”
Mereka lalu pergi ke kamar Ima. Ia tergolek di atas tempat tidurnya. Matanya terpejam. Perlahan-lahan, Santi duduk ditepi pembaringan dan meraba kening Ima. Lalu dipanggilnya nama Ima perlahan-lahan.
Sakit
“Ima, Ima, ini kami datang.” Ima membuka matanya dan tersenyum ketika mengetahui siapa yang datang.
“Terima kasih kawan-kawan. Maaf ya kemarin Ima tidak datang.”
“Tidak apa-apa, Ima. Yang penting kau harus cepat sembuh. Agar kita bisa belajar bersama lagi. Kami hanya dapat berdoa untukmu.”
“Terima kasih atas doa kalian. Besok lusa juga mungkin Ima sudah dapat ke sekolah lagi.” Memang benar keesokan lusanya Ima sudah sembuh dan dapat kesekolah kembali. Teman-temannya merasa senang.
Ketika ulangan umum tiba mereka datang pagi-pagi sekali untuk melihat ruang tempat ulangan. Kebetulan Ima mendapat ruang yang sama dengan Dudi. Mereka mengerjakan soal dengan hati-hati supaya jangan ada yang keliru.
Hasil ulangan umum dibagikan oleh Bapak Guru. Ternyata keempat anak itulah yang mendapat nilai yang memuaskan, sehingga tidak sia-sia mereka tekun belajar. Apalag Ima, mengingat ia baru saja sembuh.

Puisi Untuk Ibu

ibu..
ibu kau membimbingku selama satu tahun
kau begitu baik kepadaku walaupun aku selalu bandel
ibu...
ibu kalau aku membuat salah maafkan aku
ibu kau pelita dalam gelapku
kalau aku sedang sedih kau mencoba menghiburku
ibu...
terimakasih atas semua jasa-jasamu
dan karna engkau malaikat ku didunia ini.
hidupku takan jadi apa-apa tanpamu
kau orang yang sangat mulia dimataku
rasanya ingin menangis dipelukanmu.
aku ingin membahagiakanmu
aku ingin membalas semua jasa-jasamu
IBU........
I LOVE U ...................